Sabtu, 17 September 2016

You Ask a Flower, She Gives You Heart

Yesss that’s right, itu yang kemarin aku alami. Sabtu siang yang santai, seperti biasa, kami pulang melalui Sabana Matawai, gersang, panas, tapi gak kuraaaang Indah. Lalu tiba di kampung pertama Patawang, ada sebuah rumah asri yang sejuk. Di depan rumahnya ada taman kecil yang terawatt rapi. Naahh disitu lah tepatnya 3 bulan lalu aku liat banyak bunga bermekaran.

Bunga tai ayam, kalau di Jawanya, hehe. Bunga ini cukup mudah untuk dibiakkan, karena dia punya biji yang kering, kalau jatuh ke tanah sudah pasti gampang banget tumbuhnya. Yaa, setelah sekian lama, baru kemarin aku beranikan mampir dan meminta bibit bunga untuk kutanam di kebun. Yaa, kebun-kebun yang kusambangi akan ku jadikan indah dnegan bunga-bungaku.

Mama Lena, ibuk pemilik rumah yang asri itu. Mama Lena di Sumba ini berarti, si Mama punya anak bernama Lena, iya anaknya seorang gadis kecil yang tak kalah ramah. Saat aku mengutarakan niatku meminta bibit, mereka dengan senang hati melayaniku, bahkan lebih dari yang pernah kubayangkan. Pasti mereka senang, karena aku meminta bibit. Karena aku pun juga akan berfikir begitu.

Apresiasi, bagiku adalah suatu apresiasi kalau kita minta bibit bunga padanya. Itu artinya kita terkesan dengan keindahan bunga yang dia tanam. Itu aritnya lagi, selama ini kita mengamati rumahnya, bunganya, mengagumi pula keindahannya. Bagiku kalau bisa bertukar bibt bunga dengan Mama Lena adlh suatu kebahagian. Namun sayang aku gak punya bibit apapun. Saat ini aku sedang memesan bibit krisan dari Malang ke salah seorang teman yang di Lab Malang. Mau coba tanama krisan disini, akankah sama Indahnya dengan di Jogja? Semoga pesenan segera datang, agar aku bisa berkunjung ke rumah asri itu lagi, bukan dengan tangan kosong.

Kini bibit-bibit bunga sudah ku bibitkan 2 minggu yang lalu, tinggal menunggu polybag kosong. Kemarin sempat kupindah ke kaleng-kaleng susu, tapi sayang nya jumlah kaleng itu tak memadai. Bibit juga sudah tersebar di Kebun Matawai Bang Yoo, mess Melolo.ku, Kebun Haikatapu, di Tamannya Mas Win, di Mess Haikatapunya Inna :D.

That’s, itu lah mengapa ku bilang, you ask a flower, she gives you hearts. Karena hatinya sedang berbunga :D :D .

Ex : semacam keninkir/tai Ayam

sejenis tapak dara, tapi lebih gede

Bibit-bibit bunga kesayangan

Nanam sawi di kebun Tebu :D

My babi-babi - bunga

R.bibitan nyempil di bibitan tebu Mas Win..


Me Time



me time??? o.o ?

Terdengar manja banget, hhe. Sebenernya geli sendiri dengar kata ini. Ya ini bahasa gaul yang kekinian lah ya, bahasanya sesuatuu banget. Me time, yang artinya adalah waktu unutk diri sendiri, untuk memanjakan diri memang. 

Tapi, ternyata bener, me time itu pentinggg. Bagikku, me time adalah saat-saat aku dapat melakukan hal-hal rumahan yang aku pengen. Yess Just simple girl, aku rindu kehidupan normal, kegiatan yang biasa ku lakukan di rumah.

Maka me time menjadi waktu yang amat sangat berharga, precious. Me time ku dimulai dari menikmati kaamr sendiri, dan segala aktivitas di dalamnya,bersihkan kamar sendiri, lalu beresin barang-barang, memanjakan body, hehe. Lalu bisa nyuci baju2 ku sendiri, nyuci alat perang (read : buff, kaos kaki, jaket, sepatu) yang everyday kupakai berperang melawan debu dan sinar matahari :D. Lalu bisa luluran, bisa macem-macem thethek bengek lah dgn diri sendiri.

Me time juga krn aku bisa makan mangga, dua biji sendiriiaan :P, huuuuuhh  MISS FRUITS,, jarang banget di sini ada buahan segar. Padahal itu adalah asupan terpenting untukku, apalagi buahan kecut segerssss. Kemarin smpet beli Jeruk aja uda kering jeruknya, beli salak uda busukk T.T. Susaah ya cari yang seger. Itu nahh karena sayur dan buahan disini di dapat dari Kabupaten sebelah, bahkan pulau sebelah.Mungkin saja packingnya kurang atau gimana, sanpai sini gak seger lagi.

Alhamdulillah dapat mangga kemarin dari pekerja di Matawai yang udah kubagi teman sepeRiset ku. Yeeeey sudah musim mangga, sebentar lagi musim buah kosambi. Kelengkeng Sumba yang kecuttnyaaaa,, bikin ngilerr. Rasa kanggeeeen buah itu terobati sedikit lah. Kalau mau beli jeruk seger yang kecut yaa sana di Sumba Barat Daya, yaampun jauhnyoo 0.0.

Yak sesimple itu me time ku. Hari ini, Sabtu sore, yang biasanya posisi di WGP saat-saat kaya gini. Now, di mess nomor 2, dan aku sendiri, karena pada ke WGP semua pasukan futsal itu. Rela deh ditinggal.in, karena aku juga butuh memanjakan diri sendiri inii. :D . Bisa bikin kue with Pk Iqbal, nutrijell, dan Lemon Tea es.. Cukup lah untuk menemani malam minggu ini. Iyaa di mess aja kali ini, :D .

Nutrijell-favorit :*

Kamis, 16 Juni 2016

Ternyata bukan Dandelion

Dandelion ...
Mengingatkan pada seroang teman SMA yang sukaa sekali sama dandelion. Saat itu di lahan pesisir tempat kami nanam cabai, ada ku temukan bunga putih majemuk yang mirip sekali dengan dandelion. Lalu ku foto dan kukirim untuknya. Sama sepertiku, dia juga menganggap itu adalah dandelion.

Woops, ternyata salah gengs, yang ku foto saat itu tidak lain adalah gulma, yang memang berkerabat dekat sih dengan dandelion. Tapi bukan itu :D. Namanya Porophyllum ruderale, ini pun jga baru kutahu kemarin, pas belajar tentang gulma di ubi kayu. Sebenarnya dulu aku sudah sempat curiga loh - yakiin-. Dandelion yang kulihat di gambar-gambar itu bentuknya herbaceus, sedangkan P. ruderale itu.. seperti rumput memang, namanya juga gulma, tapi gak herbaceus. Dan aku ingat dulu pernah menemukan dandelion di Sabananya gunung Merbabu., sungguh, nantii deh kalau free kucari lagi fotonya, lagi sibuk ini lohh. hehe
Okay sekarang kita mulai kenalannya dengan Dandeion dan P. ruderale ya,

Jadi mereka memang sama-sama dari suku Asteraceae (kayak krisan), yaitu bunga yang berbentuk Cawan. Namun di keduanya sebenarnya amat beda.

Pertama kita lihat perbedaan dari habitusnya, kalau dandelion itu herbaceus, atau batangnya berair, sementara P.ruderalle dia terna, alias ya sejenis rumput2 berdaun lebar.


Kedua dari bentuk daunnya, daun dandelion merupakan roset akar, yaitu  banyak berkumpul di bagian bawah (dekat akar) sementara P ruderalle daunnya tunggal dan tersebar di seluruh batang membentuk spiral.
Dandelion



P. ruderale

bunga dandelion


 bunga P. ruderale



Ketiga mengenai betuk bunga, bunga dandelion merupakan bunga majemuk yang mempunyai mahkota berwarna kuning. dan delion juga memiliki biji tampak berbentuk bola dan memiliki rambut-rambut putih (yaa itu yang sering ditiup-tiup. Sementara bunga P. ruderale Bunganya majemuk dalam bongkol, panjang seperti tabung dan berbuah. Buah/biji juga memiliki warna putih yang mengkilat seperti sutera.

dandelion
P ruderalle



Jadi gengs, perhatikan gambarnya baik-baik deh ya, biar ndak salah kaya saya, hehe. Soalnya, kuamati emang banyak juga yang salah sanga menyebut ini adalah dandelion. Terlihat di beberapa postigan instagram teman-temanku, mereka juga ada yag menggap P. ruderalle itu dandelion. Sebagai kita tahu aja, dandelion itu juga merupakan gulma, tapi kebanyak di dataran tinggi yang basah (tuh kan di Merbabu emang ada itu). Sementara P ruderale merupakan gulma di tanah dataran endah, tanah yang erlantar sampai tanah subur, atau di lahan gembalaan.

Sebenarnya sah-sah aja siih anggap itu dandelion, hehe pokoknya samaa aja,, bisa kita tiup-tiup itu bijinya biar bisa terbang, jadi terkesannya syahduu gitu.. ciyeeee...

berikut ini gambar-gambar p. ruderalle yang berhasil kuabadikan.. :)





Ramadhan Rindu #hari ke-12

            Adzan Subuh pagi ini begitu menggema di telingaku, entah suaranya yang terlalu merdu, atau mungkin aku yang terlalu riindu, ibuku..kampung halamanku. Subuh di bulan Ramadhan yang tak pernah tertinggal di Masjid kampungku, bersamamu..ibu ..
            Seandainya jarak itu dekat ibu, antara masjid dan Mess ku, tentu aku tak kan pernah melewatkan Subuh kiita di masjid itu. Karena hanya dengan itu aku sealu merasakan hadirmu, bu. Namun apa daya, 400 meter yang tak berani kuarungi seorang diri. Aku hanya bisa menunggu waktu dari teman-temanku untuk bisa pergi ke masjid itu bersamaku.
            Sejujurnya aku rindu, tapi aku harus kuat kan? Aku selalu pura-pura kuat disaat orang-orang kantor menanyaiku, kenapa aku tidak pulang kampung  di saat lebaran? Belum lagi harus ku balas tiap chat dari teman-teman di seberang sana yang pula menanyakan tentang kepulanganku. Baik hanya sekedar untuk basa-basi, untuk ngajak buber sampai ngajak reuni. Ada rasa getir setiap kali aku harus menjawabnya dengan penuh keyakinan, kujawab "tahun depan saja yaa", ditambah senyum manis atau emoticon ceria yang kubuat seperti itu. Karena memang itu, aku tak ingin semua kasihan padaku. Aku ingin kalian tetap kuat seperti ku. Bukan berarti aku tak kangen dan tak menunjukkan rasa kangen. Malahn bu, ada yang bilang aku udah kerasan disini, sampe ndak pulang segala, hho. Heyy bukan ituu :) .
            Tapi bu, jangan khawatir, disini aku tlah belajar banyak hal. belajar menerima semua kenyataan hidup, baik suka duka maupun tawa. Belajar menerima bahwasanya tak semua yang kuharapkan itu yang terwujud, tak semua diridhoi. Karena Alloh punya rencana lain untukku, namun yang pasti rencana-Nya lebih baik dari rencanaku. Ya kan bu, Ibu pasti meng-Amin i itu. Hanya doa dan restu ibu, bapak dan seluruh keluarga yang aku minta setiap kali kiita mengakhiri cengkerama melalui telepon seluler.
            Ibu, Ramadhan kali ini beda tanpamu yang membuat rinduku semakin menggevu. Aku ingat saat-saat dimana ibu selalu menyiapkan makan sahur untuk kami, dimana aku pun tak jarang masih malas-malas di tempat tidur sampai saat ibu membangunkanku-lagi, untuk makan sahur. Jadi kami tinggal makan hidangan yang telah siap di atas meja plus teh hangatnya. Maaf ibu, aku tak pernah membantunmu hingga tuntas.
            
Disini bu, mulai kusadari dan banyak yang kupelajari, tentang semua tanggungjawabmu. Bahkan, aku kini sudah bisa menyiapkan sahurku sendiri, untuk teman-teman ku dan juga untuk atasanku. Justru yang paling aku sedihkan adalah, disaat ini aku seharusnya bisa membantumu memilihkan menu dan menyiapkan sahur, aku kini malah telah jauh dari mu. Ingin rasanya aku memeluk ibu, dan memijit pundak kuat ibu untuk sekedar meringankan bebanmu bu..


Wa'Allohualam.. Semoga Alloh meridhoi kesempatan itu, dengan mengabulkan permohonkanku, untuk melimpahkan kepada ibu bapak dan keluarga yaitu kesehatan dan umur yang panjang. Aamiiin..

Waingapu, 17 Juni 2016
Dari Anakmu


Selasa, 14 Juni 2016

heartSMILE

HEART SMILE <3 :)

Jargon itu yg setiap hari kita serukan, setiap habis doa pagi. Biasa di kantor seperti itu, kemarin di kebun siih gak ada, padahal seru dan bisa nambah semangat buat para PHL. Hehe semoga deh besok pas di kebun ku terap kan.

Eits, tapi gak cuma sekedar jargon, heartSMILe ini juga ada gerakannha,, sambil tangannya di dada, dan membentuk love2 kita bilang HEART .. lalu tangan dimajukan dan di buka sambil bilang SMILE, dan saat itu kita berikan senyuman terindah termanis dan tercantik pada org yg d depannya (ceritanya kita berdiri melingkar di kursi masing-masing).

HeartSMILE ini sendiri mempunyai arti dan makna yang khusus dan ada lambang nya pula yang punya makna tersendiri.

Baru genap dua minggu, sya sudah disuruh mimpin doa dua kali, hmm di kerjain ini mentang2 anak baruu. Lalu yang paling lucu yaituu, sudah dua kali itu pula aku salah sebut nama, jadi setelah pimpin doa, biasanya giliran yg mimpin itu nunjuk lagi buat org berikut nya mimpin doa, minggu pertama aku salah sebut nama ibu Jeni jadi Yeni,, minggu kedua, tepatnya hari ini aku salah sebuut lagi, kali ini parah. Pak Hidayat yang tiap harinya ketemu di Mess, makan sahur bareng,, bisa bisa ku sebut namanya pak Todi..

Hellow, langsung ketawa semuaa nya, dikira nya "Pak Hidayat kenalannya beda pas sama Tyas, pinjam KTP nya sapa ituh" by Pak Arie.. Hhe

Gerumuh tawa masih belum pula berhenti smpe hampir semenit, tapi lalu setelah itu Pak Hidayat langsung mengambil alih dan pimpin doa. 'Hehe, pagi2 udah kasih sarapan aja nih tyas"kata Pak Meyer. Dan ini pun juga membuat aku terus ketawa kalo inget.

Alhamdulillah selesai tugas pagu hari ini, padahl sebenarnya aku tadi tuh pengen panggilnya Pak Iqbal TC, tpi beliau malahan berangkat telat.. Yaah gagal sudah kerjain Pak Iqbal. Aku tunggu in juga -.-,, hehew...

Dan utk diriku sendiri, smg kedepan di kali yang ketiga aku gak salah sebut lagi deeh. Duuh.
Jadi pelajaran kali ini, harus kuhafalin itu nama3 yg disini, urutt mulai pak Aris di pojok, sampe pak Bernard di ujung sana.. Salahnya kemarin pas perkenalan aku gak salaman satu-satu sih dari ujung.

Heart Smile .. Senyum dengan hati, senyum dari hati,. Biar semangat seharian e. .
Heart smile dari bukit Wairinding.. seperti di bawah ini


Kamis, 02 Juni 2016

Pengembangan Trichogramma

Melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai Agen Pengendali Hayati, yaitu Trichogramma, kiita akan bahas kira-kira apa saja sih yang bakal kita butuhkan dalam pengembangan Trichogramma ini? Sebenarnya aku juga belum telalu mumpuni untuk bidang iini, masih meraba-raba aja, karena belum ada jadwal buat belajar kesana (P3GI). Ya Alloh kirim saya secepatnya Ya Alooh (hhe, jalan-jalan ke Jaawaa).
Jadi sebelum saya  belajar langsung, bisa donk kita belajar dari referensi dan pustaka yang ada. 

Trichogramma ini sebenarnya dapat hidup dan berkembang dengan baik apabila inang dan kondisi lingkungan cocok. Inang yang baik untuk pertumbuhan Trichogramma dan yang paling disukai adalah dari ordo Leppidoptera (sejenis kupu-kupu dan ngengat). Dimana ordo Lepidoptera ini biasanya bertelur, dan dari telur yang menetas akan jadi ulat. Sebagian besar dari ulat Lepidoptera ini merupakan perusak tanaman budidaya. Jadi pass sekali kalau Trichogramma ini memang dijadikan agen pengendali hayati.

Nah untuk pengembangan Trichogramma skala Lab, kita butuh pula inang yang cocok, agar si Tricho ini bisa tumbuh dengan baik. Saat ini biasanya para pengembang Tricho menggunakan inang dari Corcyra (kutu beras) sebagai inang untuk Tricho. Alasan pemilihan Corcya sebagai inang ini karena Corcyra juga berasal dari Ordo Lepidoptera jadi cocok untuk pertumbuhan Tricho. Alasan kedua yaitu, dengan penggunaan Corcyra sebagai inang maka tidak akan perlu khawatir saat pelepasan si Tricho ini ke lapangan. 

Prinsipnya kan si Tricho hidup di telur dari Cocyra (kutu beras) jadi kalau kita mau lepaskan Tricho ke lapangan tentu sekalian telur dari Cocyra ini,. Nahh makanya tak perlu khawatir karena Corcyra tidak dapat merusak/makan jaringan tanaman. Corcyra kan memakan bahan makanan yang berasal dari karbohidrat seperti gandum, beras, tepung.

Beda kalau yang kita gunakan untuk perbanyakan adalah inang dari lepidoptera yang juga hama tanaman, akan jadi masalah saat telur yang menetas ternyata justru telur serangga hamanya, bukan si Trichonya, yaa kann, hhe.

Setelah Tricho menetas, maka dia akan berjalan dan melompat-lompat dan jadi dewasa, siap terbang dan bertelur di Inang. begitu sih siklusnya.

Rabu, 01 Juni 2016

Mengenal Agen Pengendali Hayati

Pengembangan Trichogramma sebagai agen pengendali hayati saat ini sedang populer agaknya, atau lagilagi aku yang kurang up to date?? Padahal melihat jurnal-jurnal yang telah ada saat ini, penelitian mengenai Trchogramma ini sudah dilakukan sejak dahulu, sebelum tahun 2000. Jadi kita simpulkan agi-lagi aku yang kudet -.-, 

Sebenarnya apa sih Trichogramma itu? spesies nya pun terdiri atas beragam jenis.  Jadi Trichogramma itu merupakan jenis serangga yang sangat kecil yang dapat berfungi sebagai agen hayati, karena dia memakan telur penggerek batang. 

Okay kita mulai cerita dari Penggerek batang ya, yaitu serangga hama pula yang menyerang tanaman budidaya. Penggerek ini bisa menurunkan hasil produksi mencapai 75% pada tebu, 80%pada kedelai, bahkan bisa menyebabkan puso (gagal panen). Selain itu peggerek juga bisa menyerang padi, jagung, kapas, dll. Gejala serangan penggerek ini dapat terlihat dari adanya bekas gereka yang seperti lorong memanjang. Bekas seperti lorong ini merupakan bekas jalan yang digunakan oleh ulat yang memakan jaringan tanaman. Naah misalkan saja pada tebu, yang dari luar terlihat utuh, bisa jadi dialamnya ada serangan penggerek yang menyebabkan batangnya kosong tak  berisi.



Ulat Penggerek Batang Tebu



Selama ini pengendalian penggerek bisa dilakukan dengan insektisida sistemik misal menggunakan Carbofuran, (furadan 15 kg/ha) namun hal ini menyebabkan biaya produksi nya menjadi lebih mahal. sementara jika menggunakan pestisida, pengendalian dirasa kurang tepat karena ulat penggerek  bersembunyi di dalam jaringan tanaman, sehingga pestisida tidak mampu menjangkau dan membunuh ulat. Maka dari itulah di kembangkannya Trichogramma, dimana agen kita yang satu ini dapat memparasit (bahasa mudahnya memakan telur-telur ulat ini sebelum menetas). Sehingga, dengan dimakannya telur-telur ini, tak ada ulat yang menetas, tak ada yang menjadi imago, dan tak ada yang meneruskan keturunannya, tul kan?

Trichogramma ini sendiri dapat ditemukan pula secara alami di tanaman budidaya, namun jumlahnnya bisa sangat terbatas sehingga masih kurang mampu mengendalikan hama, maka perlu dilakukan perbanyakan dahulu (di Lab) agar jumlahnya bisa mencukupi untuk mengendalikan perkebunan. Ukuran dari serangga hama ini amat kecil, 0.75 mm. Nanti kita pelajari yah cara pengembangannya, dan apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangannya.

Subhanallah kan, semakin di pelajari semakin banyak pula rahasia yang terungkap. Benar-benar tak ada yang sia-sia Ciptaan Alloh di dunia inii. Mulai dari makhluk sekecil apapun, makhluk se pengganggu apa pun, telah ada diciptakan pula penangkarnnya, begitu pula penyakit, tak ada penyakit yang tidak ada obatnya, hanya saja kemampuan kita yang terbatas sehingga belum mampu menggalinya.

Minggu, 13 Maret 2016

Pesawat Besi di Matawai Maringu

Senyuman itu yang selalu terbayang,
Senyuman yang selalu dirindukan
Senyuman cerah dari anak-anak sekolah dasar di Matawai Maringu,
Senyuman pagi dari para pegawai afdeling Matawai Maringu,
Senyuman dari mereka semua - senyuman para penumpang "pesawat" Pak Pala,
Senyuman yang melukiskan harapan, akan masa depan cerah.

Senyuman ini tak lepas berawal dari pesawat Pak Pala yang seringnya berpapasan dengan mobil kami tiap pagi.

Pak Pala yg kmrn pas kmrn kenalan pertama ku pikir namanya Pak Lala. Hehehe. Ketawa semua pas ku panggil Pak Lala.. dy mandor 1 di Afdeling MM.
Orangnya sih keras kalo ke anak buah, ya bisa pd blg tegas lah.. Tp di balik itu dia baiik . kok  banget..
Nah yang unik dari Pak Lala ini, dy punya pick up yang sering di bawa ke afdeling. Keren pick up nya, hehe... Sdh agak sedikit berumur siih. Tp masih bisa offroad, tiap hr bisa offroad menuju afdeling, dengan membawa banyak penumpang, yaa itu, anak2 SD dan para pekerja. keren laah (y).

Setiap hari, sekitar pukul setengah 7 pagi mobil kami seringnya papasan sama mobil pk Pala ini.. Dan kami, selalu disambut dengan senyuman hangat nan cerah dari penumpang, yaitu anak2 SD dan para PHL, mereka  penduduk asli Sumba ini, yang tidak kalah ramah seperti orang Jawa. :) .

Saking unik nya pick up Pak Lala, bahkan suara mobil ini sudah dikenal dengan amat sangat baik di telinga pekerja. Saat mobil sudah mendekati afdeling.. Selalu terdengar menderu seperti suara pesawat. Jadi lah kita sebut aja suara -pesawat Pak Pala. Sebelum Muster pagi dimulai, kadang rombongan yg dibawa Pak Pala baru datang, dan dengan santai nya menerobos, dan membubarkan barisan pekerja yg sudah lebih dulu datang, berbaris rapi untuk mulai muster pagi. Hehehe. Yaa seperti itu lah Pak Pala, suka bercanda memang --.

Selain untuk membawa penumpang,. Pesawat pak Pala ini juga masih kuat kok untuk angkut2 di seputaran afdeling seperti pupuk, tebu, sampah tebu, dll lah, multifungsi.
Pesawat Pak Lala

Pernah saat itu Pak Pala sakit, dan di opname di Puskesmas kecamatan, jaraknya bisa 30 km an dr rumah Pak Pala, kalau dari Mess Melolo cuma sekitar 2 km lah, kemarin kita sempet jenguk in disana. Hal ini otomatis membuat kita semua sediih :( . Terutama bagi para pekerja, karena mandor mereka yg selalu memberikan tumpangan, tidak lagi bisa mengangkut mereka. Banyak pula pekerja yg akhirnya kesulitan menuju afdeling, tidak ada transport untuk jarak sekitar 3 km an ini. Ditambah lagi jalan an becek bekas hujan yang membuat perjalanan mereka makin terhambat lah.

Berdoa Muster Pagi


Maka itu saat Pak Pala di rawat, setiap pagi tak lupa kami berdoa bersama untuk kesembuhan Pak Pala, dan kesehatan kita semua pekerja. Pak Pala sakit karena jarang makan pagi, ditambah lagi jarang bawa bekal ke kebun, kan kasian perut nya. Jadi dihimbau kepada para pekerja untuk selalu bawa bekal saat bekerja.

Akhirnya setelah 4 hari cuti sakit, Pak Pala sudah bisa kembali ke tengah2 kami lagi, :) .

Dy kembali membawa pesawat nya yang unik, sengan penumpang yang mempunyai senyuman cerah setiap hari nya,. :) . Senyuman pagi masyarakat Matawai Maringu-

Terimakasih - Pesawat Pak Lala.

Begitu lah sekilas tentang Pak Pala, sedikit cerita tentang pesawat besi tua Pak Pala yang hobi nya offroad.

Pak PALA, Mandor afdeling MM yg berhati baik dan mempunyai loyalitas tinggi -.

Minggu, 31 Januari 2016

Good Things to waiting

Just be patient, good things take time.



Seperti kepompong yang menunggu utk tiba saat nya berubah menjadi kupu-kupu. Seperti itu lah menunggu.

Kepompong membutuhkan waktu yg tidak sebentar utk berada dlam ruangan penuh sesak yang -mungkin saja menyiksa dirinya.

Namun satu hal, ia tetap menanti dan  bersabar,

Seperti itu menunggu nya kepompong,, sabar dengan setiap cobaan yang ada, yang justru itu lah penguatnya. Kepompong tidak pernah bosan menunggu tiba gilirannya.
Jikapun dia tidak sabar, sudah tentu kita tak kan dapat menikmati keindahannya -kupu2. Itu mungkin saja terjadi, jika si-kempompong tidak sabar jika  dia mencoba keluar sebelum waktunya, atau mencoba terbang sebelum sayapnya sempurna.

Bahkan pastinya kita tak kan sempat menganggap bahwa dia indah,  karena dia gugur sebelum berjuang, seperti bunga yang layu, sebelum berkembaang.

Pun juga dengan bunga, yang harus melalui proses menjadi kuncup sebelum akhirnya mekar, menjadi warna warni yanh cantik rupawan.

Jadi jangan dikira yang terlihat cantik, terlihat indah itu tanpa perjuangan, bisa jadi perjuangannya juga lebih berat, proses menunggu nya lebih berat, tapi dia bersabar..

Saat kuncup mulai muncul, maka seluruh proses dalam tanaman itu akan fokus kepada si-kuncup. Pertumbuhan vegetatifnya terhenti untuk sementara waktu, karena dialihkan kpd pertumbuhan generatif -kuncup/bunga/buah.

Demikian pula untuk makanan hasil fotosintesis akan sebagian besar akan difokuskan pada pembentukan kuncup/bunga/buah  itu hingga selesai perteumbuhan generatif.

Tanaman harus merelakan sebagian energi yang di punya demi untuk mewujudkan kuncup nya agar segera menyelesaikan pembungaannya, tapi dia sabar. Selama tak ada yang menggangu proses itu, maka keindahan hasil puasa dari organ2 tanaman itu akan terlihat dari cantik nya bunga yang mekar.

Kemudian, pertanyaannya, ketika kita juga sedang menunggu sesuatu -mungkin, saat ini seberapa berkuliatas dari penantian itu? Apakah isi dari penantian itu lah yang akan membedakan hasil antara satu penantian dengan yang lain.

Jadi mau kan kau bersabar? Seperti sabar nya kepompong menunggu saat yang tepat utk terbang. Dan juga mengisi penantiannya dengan hal yang positif, yang lebih bermanfaat,

Good Luck -