Jumat, 02 Oktober 2015

Kunjungan - Fieldtrip

KUNJUNGAN – FIELD TRIP

My- First - backdrop project. how??

Selamat memasuki bulan Oktober, semoga menjadi bulan yang indah dan penuh petualangan.

Day#1 Oktober ini diawali bulan ini dengan Fieldtrip/ Kunjungan lapang pada kegiatan Mandiri Benih. Kunjungan ini di ikuti oleh 23 peserta Calon Penangkar Benih yang tergabung dalam KWT “Ngudi Rukun”, beberapa tim Penyuluh Pertanian Gunung Kidul, serta TIM BPTP sebagai panitia. Beruntung sekali Kanjeng papi mengajak ikut Kunjungan, untuk menambah ilmu kata beliau..

Kunjungan #1 BPSB (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih)

Balai Pengawasan Sertifikasi Benih ini berada di bawah Dinas Provinsi DIY.
Judulnya aja sertifikasi,  jadi disini kita-khususnya para calon penangkar belajar tentang bagaimanakah proses benih itu sampai bisa mendapatkan sertifikat benih.

Untuk mendapatkan sertifikat benih, harus melalui proses yang puanjaang, yaitu adanya pengawasan, terdiri dari pengawasan lapang dan pengawasan Laboratorium. Pengawasaan Lapang dimulai dari semenjak benih disebar (persemaian), sampe fase pasca panen (meliputi pengujian : Uji Pendahuluan, Fase Vegetatif, Fase pembungaan, Fase malai, Fase panen dan pasca panen). Setelah benih dipanen, maka kualitas benih harus tetap dijaga karena proses sertifikasi belum berhenti sampai disana. Akan berlanjut pada pengujian lab, maka penanganan pasaca panen  mulai dari penjemuran, penyimpanan, dan pengemasan harus dilakukan dengan benar.

Setelah benih disimpan dalam kemasan karung2, maka langkash selanjutnya adalah mengajukan pemeriksaan laboratorium ke BPSB. Petugas sertifikasi akan mengambil sampel calon benih secara acak. Sampel kemudian akan dibawa ke BPSB untuk diuji Laboratorium. 
Nahh dikantor BPSB ini laah, yang bisa dibilang ilmu Biologi ngenaa banget-.
Uji kemurnian benih
Disini benih akan diuji kemurnian genetiknya, uji kadar air, dan uji daya kecambahnya, kurang lebih waktunya 5-14 hari. Baru lah setelah itu sertifikat benih bisa keluar dan benih siap untuk didistribusikan.
Berikut ini gambar2 contoh pengujian calon benihnya.
Grender benih-
pasca oven

Uji kadar air
Uji daya kecambah

Kunjungan #2 Balai Benih Pembantu (BBP) Barongan

Nahh kunjungan kedua ini BBP – berada di bawah Dinas Pertanian Bantul, jadi letaknya agak jauh- dari kota. Suasana panas dan terik tak menyurutkan niat peserta untuk belajar, semangaaattt :D 

Antusias peserta

Di BBP ini lebih ke proses lapangnya, yaitu penangan benih😁😁 pasca panen sampai di sertifikasi. BBP barongan memiliki lahan yang luas, untuk penjemuran padi. Dan disini kita belajar tentang proses pasca panen padi, mulai dari penggilingan-penjemuran-pengepakan-pengemasan sampai pemberian sertifikat lulus Uji.

BBP ini memang menjadi percontohan penangkar benih yang ideal, calon oenangkar dapat belajar tentang penanganan benih pasca panen sampai metode penyimpanan benih disini.  
Sewaktu kunjungan kesini, ehh kita barengan sama temen-temen??? Adek-adek dari SMK SPP- Kutebak kalau gak salah SMK SPP yaitu Sekolah Penyuluh Pertanian.

                                   

Nahh disini padi yang sebegitu banyaknya dijemur selama 3-4 hari tanpa perlu di angkat dari penjemuran. Jadi itu lah mengapa kita belajar kesini, bagaimana caranya pengolaan pasca panen yang efisien dari tenaga dan waktu. Yaa coba dibayangakan lahan seluas 6000 m untuk pejemuran padi kalau harus angkat junjung tentunya akan repot sekali.


Lahan jemur
Sewaktu turun hujan, maka tinggal ditutup dengan terpal-terpal. Nahh kemudian caranya agar tau kadar air yang ideal yaitu dengan mengukur kadar air di waktu pagi hari, sekitar pukul 8, jika kadar air sudah mencapai 11 maka, pada sore harinya, benih padi sudah siap diangkat, dikemas untuk disimpan.


see, gimana susuananya, yang bener kaya gitu untuk keperluan sertifikasi.
Packing


#3 Penangkar benih Padi, SWASTA Bp. Sarjito.

Nahh kunjungan ke tiga ini murni, kita ke pengusaha swasta. Disini lebih banyak diskusi, bagaimana bapak Sarjito awal mula mendirikan usaha nya yang dimulai dari nol, sampai sekarang suksess besaaar. 
Sebenarnya disini kita bisa belajar mulai dari benih di lahan /sawah sampai penanganan pasca panen dan penyimpanan, tapi karena saat itu hari mulai sore, kita hanya diskusi dengan Bp. . Dan sebenarnya ini merupakan penghujung kunjungan, jadi dapat dirangkum perjalanan tadi dari sertifikasi di BPSB, pengelolaan pasca panen di BBP, dan terakhir benih di lapangan, di sini. 

Di tempat bapak Sarjito ini memiliki gudang benih yang luas, dan kunjungan kita kali ini adalah mengelilingi gudang, hehe Gudang di rumah ini cukup untuk menapung seratus ton lebih gabah.. hmm,, tak perlu dibayangkan , liat saja poto nya, gudang gabah pak Sarjito.

 Ilmu nya nambah-nambah lagi pokoknya…

Jadii udah belajar banyak, masih gak tertarik jadi Penangkar?? minimal Juragan benih.. yass??? bangeten :D
Gudang benihh
Kanjeng papi di tengahh itu

berhitung :D



That's the ends.. see you another Trip ----


“Benih itu seperti kyai, jadi benih dari luar daerah lebih laku daripada benih asli daerah” – Budi- BBP Barongan, 2015.

0 komentar:

Posting Komentar