KUNJUNGAN – FIELD TRIP
My- First - backdrop project. how?? |
Selamat memasuki bulan Oktober, semoga menjadi bulan yang indah dan penuh petualangan.
Day#1
Oktober ini diawali bulan ini dengan Fieldtrip/ Kunjungan lapang pada kegiatan
Mandiri Benih. Kunjungan ini di ikuti oleh 23 peserta Calon Penangkar Benih
yang tergabung dalam KWT “Ngudi Rukun”, beberapa tim Penyuluh Pertanian
Gunung Kidul, serta TIM BPTP sebagai panitia. Beruntung sekali Kanjeng papi mengajak ikut Kunjungan, untuk menambah ilmu kata beliau..
Kunjungan #1 BPSB (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih)
Balai Pengawasan Sertifikasi
Benih ini berada di bawah Dinas Provinsi DIY.
Judulnya aja sertifikasi, jadi disini kita-khususnya para calon
penangkar belajar tentang bagaimanakah proses benih itu sampai bisa
mendapatkan sertifikat benih.
Untuk mendapatkan sertifikat
benih, harus melalui proses yang puanjaang, yaitu adanya pengawasan, terdiri
dari pengawasan lapang dan pengawasan Laboratorium. Pengawasaan Lapang dimulai dari semenjak benih disebar (persemaian), sampe fase pasca panen (meliputi pengujian
: Uji Pendahuluan, Fase Vegetatif, Fase pembungaan, Fase malai, Fase panen dan
pasca panen). Setelah benih dipanen, maka kualitas benih harus tetap dijaga karena
proses sertifikasi belum berhenti sampai disana. Akan berlanjut pada pengujian lab, maka penanganan pasaca panen mulai dari penjemuran,
penyimpanan, dan pengemasan harus dilakukan dengan benar.
Setelah benih disimpan dalam kemasan karung2, maka langkash selanjutnya adalah mengajukan pemeriksaan laboratorium ke BPSB. Petugas sertifikasi akan mengambil
sampel calon benih secara acak. Sampel kemudian akan dibawa ke BPSB
untuk diuji Laboratorium.
Nahh dikantor BPSB ini laah, yang bisa dibilang ilmu Biologi ngenaa banget-.
Nahh dikantor BPSB ini laah, yang bisa dibilang ilmu Biologi ngenaa banget-.
Uji kemurnian benih |
Disini benih akan diuji kemurnian genetiknya, uji kadar
air, dan uji daya kecambahnya, kurang lebih waktunya 5-14 hari. Baru lah setelah
itu sertifikat benih bisa keluar dan benih siap untuk didistribusikan.
Berikut ini gambar2 contoh pengujian calon benihnya.
Berikut ini gambar2 contoh pengujian calon benihnya.
Grender benih- |
pasca oven |
Uji kadar air |
Kunjungan #2 Balai Benih Pembantu
(BBP) Barongan
Nahh kunjungan kedua ini BBP –
berada di bawah Dinas Pertanian Bantul, jadi letaknya agak jauh- dari kota. Suasana panas dan terik tak menyurutkan niat peserta untuk belajar, semangaaattt :D
BBP ini memang menjadi percontohan penangkar benih yang ideal, calon oenangkar dapat belajar tentang penanganan benih pasca panen sampai metode penyimpanan benih disini.
Sewaktu kunjungan kesini, ehh kita barengan sama temen-temen??? Adek-adek dari SMK SPP- Kutebak kalau gak salah SMK SPP yaitu Sekolah Penyuluh Pertanian.
Sewaktu kunjungan kesini, ehh kita barengan sama temen-temen??? Adek-adek dari SMK SPP- Kutebak kalau gak salah SMK SPP yaitu Sekolah Penyuluh Pertanian.
Nahh disini padi yang sebegitu
banyaknya dijemur selama 3-4 hari tanpa perlu di angkat dari penjemuran. Jadi itu
lah mengapa kita belajar kesini, bagaimana caranya pengolaan pasca panen yang
efisien dari tenaga dan waktu. Yaa coba dibayangakan lahan seluas 6000 m untuk
pejemuran padi kalau harus angkat junjung tentunya akan repot sekali.
Sewaktu turun hujan, maka tinggal ditutup dengan terpal-terpal. Nahh kemudian caranya agar tau kadar air yang ideal yaitu dengan mengukur kadar air di waktu pagi hari, sekitar pukul 8, jika kadar air sudah mencapai 11 maka, pada sore harinya, benih padi sudah siap diangkat, dikemas untuk disimpan.
Lahan jemur |
#3 Penangkar benih Padi, SWASTA
Bp. Sarjito.
Nahh kunjungan ke tiga ini murni,
kita ke pengusaha swasta. Disini lebih banyak diskusi, bagaimana bapak Sarjito
awal mula mendirikan usaha nya yang dimulai dari nol, sampai sekarang suksess
besaaar.
Sebenarnya disini kita bisa belajar mulai dari benih di lahan /sawah sampai penanganan pasca panen dan penyimpanan, tapi karena saat itu hari mulai sore, kita hanya diskusi dengan Bp. . Dan sebenarnya ini merupakan penghujung kunjungan, jadi dapat dirangkum perjalanan tadi dari sertifikasi di BPSB, pengelolaan pasca panen di BBP, dan terakhir benih di lapangan, di sini.
Sebenarnya disini kita bisa belajar mulai dari benih di lahan /sawah sampai penanganan pasca panen dan penyimpanan, tapi karena saat itu hari mulai sore, kita hanya diskusi dengan Bp. . Dan sebenarnya ini merupakan penghujung kunjungan, jadi dapat dirangkum perjalanan tadi dari sertifikasi di BPSB, pengelolaan pasca panen di BBP, dan terakhir benih di lapangan, di sini.
Di tempat bapak Sarjito ini memiliki gudang benih yang luas, dan kunjungan kita kali ini adalah mengelilingi gudang, hehe Gudang di rumah ini cukup untuk
menapung seratus ton lebih gabah.. hmm,, tak perlu dibayangkan , liat saja poto
nya, gudang gabah pak Sarjito.
Ilmu nya nambah-nambah lagi pokoknya…
Jadii udah belajar banyak, masih gak tertarik jadi Penangkar?? minimal Juragan benih.. yass??? bangeten :D
Ilmu nya nambah-nambah lagi pokoknya…
Jadii udah belajar banyak, masih gak tertarik jadi Penangkar?? minimal Juragan benih.. yass??? bangeten :D
Gudang benihh |
Kanjeng papi di tengahh itu |
berhitung :D |
That's the ends.. see you another Trip ----
“Benih itu seperti kyai, jadi
benih dari luar daerah lebih laku daripada benih asli daerah” – Budi- BBP
Barongan, 2015.
0 komentar:
Posting Komentar