Mungkin sekarang ini sudah sering mendengar tentang hidroponik??
Apa
sih itu hidroponik? Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air
tanpa menggunakan tanah dan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Dalam ber-Hidroponik kita hanya memanfaatkan media air dengan memenuhi
kebutuhan nutrisi dalam suatu tanaman. Jadi prinsip dasarnya adalah dimanapun
tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat hidup dengan baik apabila nutrisi
yang dibutuhkan tanaman tersebut tercukupi, dalam hal Hidroponik berbentuk
laritan cairan bernutrisi.
Nahh .. komposisi nutrisi ini lah yang biasanya menjadi resep rahasia perusahaan ,, hehehe
Gambar
di atas ini adalah salah satu bentuk teknologi hidroponik, bahan dasar yang
digunakan adalah pralon dan pompa air. Pralon-pralon yang rapi ini memang
sengaja dibuat untuk hidroponik. Pralon-pralon itu nyambung dari atas ke bawah.
Kemudian pada pralon yang paling atas itu ada pompa airnya, untuk mengalirkan
air berisi nutrisi. yang kemudian akan ditambung pada bak bawah yang warna
hitam itu. Air di bak akan dipompa ke atas lagi, gituu-terus sampe pusiang...
hehehe.
Nahh
yang kumaksud nutrisi adalah air yang dialirkan itu, tentu bukan sembarang air,
tapi sudah ada nutri dan hormonnya disana. Kalau ngomong in soal komposisinya,
aku belum tau persis. Cuma kalau ada yang minat membeli bahan hidroponik ini,
cukup dengan uang 100rb, dah bisa dapat binih, pot-pot, media dan Nutrisi sebanyak 2 macam, Nutrisi A dan B..
Kalau
dipikir mungkin memang biaya pembuatan pralon seperti ini sedikit sulit, biaya
bisa mencapai 2,5 juta.. eitss,, tapi jangan berfikir yang negatif, susah,
mahal dsb. Yang mahal itu memang teknologi nya ,, jadi kita menghargai adanya
sebuah penemuan .. hehe. Yaa sudah sejatinya begitu. Kan, selain dapat
berproduksi di lahan sempit, atau bahkan pekarangan perumahan, juga dapat
nambah sejuk syahdu dan nambah oksigen pula disekitar kita.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Sunarto Gunadi, DAA., ketika mendampingi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada berkunjung ke BPTP Yogyakarta. Seperti gambar yang terlihat diatas itu gaes..
But, jangan khawatir gitu laah .. Kalau mau sedikit lebih hemat, kita juga bisa kok membuat nya dengan cara yang sederhhana, dari pralon bekas misalnya, dan tak perlu di pompa tapi bisa di air i secara manual.. tetep semangatt yak :)))
Hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Sunarto Gunadi, DAA., ketika mendampingi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada berkunjung ke BPTP Yogyakarta. Seperti gambar yang terlihat diatas itu gaes..
But, jangan khawatir gitu laah .. Kalau mau sedikit lebih hemat, kita juga bisa kok membuat nya dengan cara yang sederhhana, dari pralon bekas misalnya, dan tak perlu di pompa tapi bisa di air i secara manual.. tetep semangatt yak :)))
Setahun terakhir hidroponik memang kembali naik daun. Selain tingginya permintaan pasar, salah satu parameter tren hidroponik adalah kemunculan pehobi baru. Menurut Ir. Agus Hendra, inisiator fanpage Hidroponiku di laman sosial media, pehobi baru kebanyakan berasal dari kalangan mapan menengah ke atas termasuk ibu rumah tangga, karyawan dan pensiunan (Syarefa E, et all, 2014).
Seperti halnya bercocok tanaman pada umumnya, Hidroponik juga membutuhkan media penopang pertumbuhannya. Karena tanpa menggunakan media tanha maka dalam berHidroponik kita menggunakan media serti : Rockwoll, Cocopeat(olahan sabut kelapa), hidroton, krikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu bata, serbuk gergaji, busa dan lain sebagainya.
Gimana bentuknyaa,, kaya tahu isi bukan?? :D,
Selamat mencoba yaa .. Oke buat yang pengen tahu
cara pembuatan hidroponik ini, bisa mesaage saya tyas.utaminingsih@gmail.com .
Kazaa ...
0 komentar:
Posting Komentar