Gambar
di atas ini adalah salah satu bentuk teknologi hidroponik, bahan dasar yang
digunakan adalah pralon dan pompa air. Pralon-pralon yang rapi ini memang
sengaja dibuat untuk hidroponik. Pralon-pralon itu nyambung dari atas ke bawah.
Kemudian pada pralon yang paling atas itu ada pompa airnya, untuk mengalirkan
air berisi nutrisi. yang kemudian akan ditambung pada bak bawah yang warna
hitam itu. Air di bak akan dipompa ke atas lagi, gituu-terus sampe pusiang...
hehehe.
Nahh
yang kumaksud nutrisi adalah air yang dialirkan itu, tentu bukan sembarang air,
tapi sudah ada nutri dan hormonnya disana. Kalau ngomong in soal komposisinya,
aku belum tau persis. Cuma kalau ada yang minat membeli bahan hidroponik ini,
cukup dengan uang 100rb, dah bisa dapat binih, pot-pot, media dan Nutrisi sebanyak 2 macam, Nutrisi A dan B..
Kalau
dipikir mungkin memang biaya pembuatan pralon seperti ini sedikit sulit, biaya
bisa mencapai 2,5 juta.. eitss,, tapi jangan berfikir yang negatif, susah,
mahal dsb. Yang mahal itu memang teknologi nya ,, jadi kita menghargai adanya
sebuah penemuan .. hehe. Yaa sudah sejatinya begitu. Kan, selain dapat
berproduksi di lahan sempit, atau bahkan pekarangan perumahan, juga dapat
nambah sejuk syahdu dan nambah oksigen pula disekitar kita.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Sunarto Gunadi, DAA., ketika mendampingi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada berkunjung ke BPTP Yogyakarta. Seperti gambar yang terlihat diatas itu gaes..
But,
jangan khawatir gitu laah .. Kalau mau sedikit lebih hemat, kita juga bisa kok
membuat nya dengan cara yang sederhhana, dari pralon bekas misalnya, dan tak
perlu di pompa tapi bisa di air i secara manual.. tetep semangatt yak :)))
Setahun terakhir hidroponik memang kembali naik daun. Selain tingginya
permintaan pasar, salah satu parameter tren hidroponik adalah kemunculan pehobi
baru. Menurut Ir. Agus Hendra, inisiator fanpage Hidroponiku di laman sosial
media, pehobi baru kebanyakan berasal dari kalangan mapan menengah ke atas
termasuk ibu rumah tangga, karyawan dan pensiunan (Syarefa E, et all, 2014).
Seperti
halnya bercocok tanaman pada umumnya, Hidroponik juga membutuhkan media
penopang pertumbuhannya. Karena tanpa menggunakan media tanha maka dalam
berHidroponik kita menggunakan media serti : Rockwoll, Cocopeat(olahan sabut
kelapa), hidroton, krikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu bata,
serbuk gergaji, busa dan lain sebagainya.
Nahh ini untuk yang belum tau tentang rockwoll,
itu bentuknya seperti gabus.. kaya gini contohnya , rockwoll yang sudah berisi
benih sawi. Rockwol ini kemudian dipindah ke dalam pot-pot kecil, naah setelah
itu, baru deh di taruh di pralon2 kaya yang diatas itu ..