Kamis, 23 Februari 2017

Bunga Jagung


Mendengar kata bunga, apakah lantas membuat mu bahagia?
Ya, bunga identik dengan suasana bahagia, untuk sebagian besar orang di dunia ini. Misalnya saja hati yang berbunga-bunga, yang artinya untuk melukiskan hati seseorang yang sedang teramat bahagia – biasanya sih urusan cinta. Atau bunga desa, untuk menyebut gadis yang paling cantik di kampung. Dan bunga bank… yang artinya uang tambahan dari tabungan kita. Well, maka dari itu, aku juga suka menanam bunga. Aku ingin memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang melihatnya. Selain itu, bunga ku juga akan memberikan manfaat kepada para lebah-lebah, dan serangga lain. Itu bisa bernilai sedekah, dengan kita merawat bunga, kita memberikan manfaat kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Pagi ini, aku melihat bunga-bunga jagungku sudah dikerumuni si-Apis, alias lebah. Mereka banyak berkerumun di bunga jantan yang telah muncul lebih dulu pada jagung, dibandingkan dengan bunga betinanya. Senang melihat lebah-lebah itu berkeliaran. Namun dari beberapa tanaman yang telah berbunga, ada tanaman yang belum mucul bunga betinanya. Hmm, padahal bunga jantan ini akan membuahi putik-putik dari bunga betina yang muncul. Kalau tidak terjadi pembuahan, bisa jadi jagungnya tidak akan berisi. Jadi oke mari kita belajar sedikiiiiiittt aja, kalau banyak, sini-sini ke lapangan, biar ndak bosen bacanya. Hhe.
Perkawinan tanaman jagung sama halnya pada tanaman lain, yaitu terjadi melalui pertemuan dari serbuk sari yang berasal dari bunga jantan, dengan indung telur dari bunga betina, yang selanjutnya menjadi tongkol jagung. Tanaman jagung menghasilkan bunga jantan dan betina pada satu tanaman, selanjutnya disebut monoesius. Ternyata menurut Bapak Wildi Zulkarnaen, setiap satu indung telur betina (satu helai rambut jagung) ada sekitar 24 ribu serbuk sari yang bersaing untuk membuahinya. Jadi ndak perlu khawatir. InsyaAlloh dari jagung-jagung tersebut jika normal, dapat terisi semua.
Besok kita akan lanjutt Panen Jagung Mutiaranya ... Stay tuned yaa :)) .

Jagung mutiaraa
pertanaman jagung

berponi, hehehe ^^,
Sedikit.. ilmunya, yang penting masih berkeinginan menuliss.. itu ya, Thankyouu for reading.


A Dream



savanahh

  Percaya atau ndak, dulu pas kecil aku pernah bermimpi, atau lebih tepatnya berimajinasi. Menggambar rumah panggung, dengan banyak hewan ternak dibawah rumah itu. Ternak kambing misalnya, jadi tidak perlu membuat kandang kambing sendiri, seperti tempat kakekku di desa. Disana kandang kambingnya dibuat di belakang rumah.
Dalam mimpiku, kalau punya rumah panggung, yang mana itu kambing-kambing tak perlu dibuatkan rumah, bisa berteduh dibawah rumahku.  And now, it comes true...
Rumah alang
 Aku sekarang disini, di Sumba ini, dengan banyaknya rumah alang, yang berbentuk pangung. Banyak ternak pula dibawahnya. Sekarang ini, gak cuma kambing, bahkan ada babi, anjing pula di bawahnya.
Tapi saat kecil itu, aku belum kepikiran bahwasanya kalau ternaknya di taruh di bawah rumah, maka bau kotoran ternaknya bisa kecium dr dumah, apalagi kalau tepat dibawah kita, hehehhe.

                Selain mimpi yang itu, aku juga pernah bermimpi jadi peneliti, meneliti dan menciptakan buah-dan sayur varietas super (pernah kuceritakan sebelumnya), atau juga aku pernah lo bermimpi punya peternakan. Punya lahan ternak luass, lalu ada rumah-rumah ternak disitu, kuda atau sapi, kayak diluar negeri itu .. Gembala ternak kuda di Savanahh....

Subhanallah, itulah imajinasi kecilku yang tak terbatas, dan Barakallah, kini semua nampak nyata didepan mata.
Jadi, sudah lama kusadari, bahwasanya seorang anak kecil itu imajinasinya harus luas. Wawasannya dibuka, dibelikan buku-buku bacaan yang berbobot dan bermanfaat dll, jadi bisa berimajinasi tanpa batas.

*catatan dariku, yang tumbuh dari seorang anak kecil yang gemar baca majalah bobo *majalah bekas yang belinya di pasar loak tiap minggu sama bapak*

A DREAMM..

Rabu, 04 Januari 2017

Come and Go

     Pagi ini, cuaca cerah, hanya saja berangkat agak terlambat karena pak Yoo nya kesiangan. Gak smpat mampir utk sekedar beli kue, atau pop mie..yg pernah kujanjikan ke Anna. Tapi bonus nya, bisa ketemu anak2 SMP di bawah, Selfi dkk, yg sudah dua minggu ini mereka libur. Jalanan rame, sapaan mereka kembali terdengar. "Selamat Pagi ibuu,". Yang mungkin menurut mereka, saya ini guru di pedalaman mana, yg tiap hari dianter pak Yoo, dgn setelan kayak Polisi itu :D.
     Sampai di kebun hari ini, masih sempat Rambu Ana bantu2 di Lab. Kata orang2 aku memperkerjakan anak di bawah umur. Haha. Rambu Anna, kelas 6/SD dari Desa Kamanggih, yg pergi liburan sekolah ke Matawai Maringu. Dan sejak dua minggu ini Rambu Ana jadi karyawan sukarela nya di Lab. Lha gimana, dianya mau belajar.
     Dia pinter, cepet ngerti, aktif dan suka kerja. Dia juara 1 sejak kelas 1, dan cita-citanya mau pergi keluar Sumba katanya. Ke Jawa aja, biar aku bisa ikut dekk :D, kataku.
     Rambu Anna, pergi liburan dianter sama Pak Gurunya, kemudian hari ini setelah hanpir dua minggu berlalu, Pak Guru minta Rambu Anna di jemput dari Matawai. Ternyta besok adl hari yg besar buatnya. Rambu Ana besok dapat peghargaan, karena dapar juara 1 lagi. Besok, dia akan dipanggil kedepan umum, untuk menerima penghargaan. Keren kan.
    Tadi dia sempat menangis, katanya mau disini, belajar disini, dan mau sama ibuk (sama saya katanya), hihihi, jd terharu liat dia nangis. Kata orang2 dia sudah jatuh cinta.
Don't cry, don't be sad. Begitulah tapi, people comes and Go, kalau tiba waktu nya harus berpisah, kita bisa apa. Masing2 harus melanjutkan citacita nya.

   Sugses buat Ana.!
Ana, mengingatkan sama adek2 di Jawa, semoga disana, dek Pitri dan Putri, nuga bertemu orang baik, yg membuat mereka susah untuk pergi, dan melupakan.

Minggu, 01 Januari 2017

Musim berganti

Di hari itu, di suatu siang yang terik, entah mengapa, secara tiba-tiba muncul pelangi,
Kaget, memang, biasa pelangi yang selalu sembunyi, tapi pelangi di hari itu tak lagi bersembunyi..
Menampakkan elok nya tanpa disangka- bahkan oleh rerumputan di Sabana,
Tidak kah kau bertanya, kenapa terlalu cepat pelangi datang, tanpa membawa kabar dari hujan.

Pelangi itu tetap ada, hingga bberapa masa kamudian, badai yang datang,
Menghapus keindahan pelangi, bahkan dalam sekejap saja..
Pelangi surut.. Dia kembali sembunyi dalam badai, tak nampak lagi barang sedetik pun,,

Lalu hanya ada panas, terik, gersang, kebakaran, bahkan hampiiirr mati,
Seperti rerumputan di tanah Sumba yang berbatu,
Setiap hari nya hanya itu yang nampak..
Pernah ada mendung, hanya selintas lalu,
Padahal rerumputan masiih menunggu, setetes hujan yg akan membasahi kerongkongannya.

Sekarang musim telah berganti, hujan telah datang setiap hari, tapi seringnya gak sama pelangi.
Selamat menikmati kembali kerongkongan yg basah oleh air hujan. Rumput golden yg kini telah menghijau.
Jadi sudah berapa musim di sumba ? Jangan takut akan perubahan.