Jumat, 16 Oktober 2015

Recruitment HPI-AGRO

Ini judul aslinya mlipir di detik-detik terakhir..

Baiklah sambil deg-degan menunggu pengumuman seleksi, saya akan cerita tentang pengalaman kemarin mengikut Seleksi di HPI Agro. Informasi lowongan saya dapatkan dari cdc.uns.ac.id, disana ada beberapa katagori lowongan untuk HPI Agro, dan satu-satu posisi yang bisa saya lamar adalah Research and Development. Menurut informasi di web, batas akhir lamaran sih sampai tanggal 15 Oktober, tapi saya mendapatkan sms pada tanggal 9 Oktober, untuk mengikuti proses recruitment di tanggal 12 Oktober. Intinya disini, as soon as posibble, jadi kalau ada lowongan segera aja di lamar, jangan nunggu expired. Soalnya ada teman saya kemarin yang belum sempat mendaftar karena berpatokan tanggal akhirnya 15 Oktober.

Saat itu aku juga mendaftar untuk Program Medical Delegate Trainee Nestle, dan ada panggilan untuk interview juga tanggal 12 Oktober, sama-sama di UNS. Yahh , galauu kan, setelah diskusi sama bapak, akhirnya aku memutuskan untuk berangkat seleksi Nestle, dengan pertimbangan, HPI Agro penempatannya jauuh, diluar Jawa (*padahal itu yang aku pengen). Kusiapkan segalanya sampai dalam tiga hari ini aku baca-baca blog, belajar tentang Nestle, dan belajar FGD.

And then, the day is coming, pagi sekali sekitar jam setengah 6 aku udah berapakaian rapi siap berangkat ke UNS. Bersama seorang teman, kita menuju ke gedung LPPM UNS, disana juga tampak banyak para jobseeker berpakaian rapi. Waktu itu tepat jam 8.45 setelah aku akhirnya memutuskan untuk cabut dari sini “(-seleksi Nestle). Yahh akhirnya aku benar-benar cabut, dan menuju gedung ICT FP UNS. Tak banyak pertimbangan sebenarnya, hanya mengikuti kata hati, dan juga passion saya lebih besar ke perkebunan, khususnya it s about nursery.

Bismillahirohmanirrohim, memasuki gedung B FP UNS, lantai dua tepat nya ICT. Disana ternyata juga sudah banyak Jobsekeer menantikan recruitment ini. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya kami dipanggil untuk memasuki ruangan. Sementara memasuki ruang audisi *whehehe,, kita juga dibagikan lembaran data diri. Amazing, ruangannya ternyata tidak cukup untuk menampung kami, mungkin dari pihak HPI juga tidak menyangka kalau animo nya segitu besar, walaupun saat itu berbarengan dengan seleksi Nestle. Dan nyatanya yang dateng kesini sebagian juga sama sepertiku, mlipir di detik-detik terakhir dari Nestle.

Proses Recruitment..

Pertama-tama, ada presentasi tentang HPI Agro yang disampaikan tim HRD, nahh karena aku belajarnya kemarin Nestle, aku memang belum bnyak tau tentang HPI Agro- Hartono Plantation Indonesia-AGRO. HPI-Agro merupakan salah satu anak perusahaan PT Djarum. Ada Perkebunan Sawit di Pontianak Kalimantan, serta yang baru-baru di buka ini ada perkebunan Tebu dan Cengkeh di Sumba, Nusa Tenggara, ada juga yang di Tomohon, Sulawesi. Untuk recruitment kali ini, dibutuhkan banyak tenaga untuk pembukaan lahan baru yaitu tebu.
Setelah mendengarkan presentasi ini, aku semakin tertariik untuk bergabung disni, ya Alloh kabulkanlah..

Kebetulan Recruitmen kali ini saya melamar di bagian Research and Development dan penempatannya adalah di Perkebunan Tebu, di Sumba Barat Daya, salah satu spot shooting MTMA gaess :D. Untuk posisi ini, bisa dilamar dari Jurusan Biologi dan Agrotek. Kebetulan dari Biologi aku bersama dua orang temanku.

Proses Recruitment terdiri dati tiga tahap dalam satu hari, dengan sistem gugur,

#Tahap 1 Test Psikologi, ya seperti test pada umumnya, menggambar :D , dan dilanjutkan test koran, tahap 1 ini kalau tidak salah diikuti sekitar 50 an peserta, test berlangsung selama 1,5 jam.
Lalu kami disuruh menunggu 15 menit untuk menunggu hasil test, dan pengumuman yang lolos ke tahap berikutnya,, Jengjeng, ada sekitar 25 orang yang dinyatakan lolos, dan lanjut ke tahap berikutnya saat itu juga. Alhamdulillah lolos, walau dengan perut melilit karena lapar setelah mengerjakan tes koran, hehe.
Tips nya jangan mudah menyerah, dibutuhkan mental yang kuat untuk mengerjakan tes koran ini, semakin ke tengah cobaannya semakin kuat, rasane pengen berhenti saat itu juga. But, live must go on.. jd harus Semangaaaattt!!

#Tahap 2 Test Hitungan, isinya ya hitungan2 gitu, soal cerita dan deret matematika. Saat mengerjakan test ini, disertai dengan perut keroncongan, tp ya alhamdulillah selesai. Dan kami diberikan waktu satu jam untuk menunggu pengumuman hasil test, sambil ISHOMA (*inii yang daritadi aku tunggu,, pengen Soto di kantin Pertaniaan :D)

Tips tahap ini : yaa sabar ada hitung yang mudah dan susah. Kerjakan saja dulu bagian yang mudah, lalu tinggalkan dulu soal yang sulit.. karena waktu teruss berjalan,

#Tahap 3, Interview,, akhirnya dari 25 orang, terpilih 14 orang untuk mengikuti tahap interview, yang terdiri dari Interview HRD dan interview sama USER. Kemarin wawancara sama Pak Eko, beliau adalah mantan dosen Undana yang mengambil pensiun dini untuk pindah ke Perkebunan..

Duhh sedikit nyezell, karena aku kmrn kok yaa lebih prefer belajar ke Nestle, jadi ini terlupakan.--- Karena terlalu nyaman di zona aman.. walhasil sudah jarang baca2 lagi bidangku, lbh banyak ke pertanian soalnyaah.. tapi takkan kusesali.

Hmm well sekarang tinggal nunggu hasilnya,, I HOPE THE BEST.. YA ALLOH ...

Sebetulnya kemarin dari 3 orang Biologi, aku satu-satunya yang lolos sampe wawancara User,,
Aku sudah berusaha semaksimal mungkin,,dan aku tau Alloh know the best. Mohon doanya juga dari reader,, yaa :). Terimakasiih sudah berkunjungg :))

Jumat, 02 Oktober 2015

Cara Pengujian Daya Kecambah

Sebelumnya akan sedikit aku jeaskan tentang daya kecambah, yaitu kemampuan suatu biji untuk berkecambah. Pengujian ini biasa dilakukan untuk pemeriksaan kualitas biji. Biji yang diuji ditumbuhkan selama beberapa hari dalam media yang dapat berupa kapas, pasir, tanah, maupun kertas. Kali ini akan kita bahas pengujian dengan kertas CD. 
Alat dan Bahan :
1. Kertas CD/koran
2. Baki penampung
3. Pinset
4. Air
5. Benih yang diuji
6. KNO 3 (Jika perlu)

Cara kerjanya,
1. Basahi kertas  dengan air, buka lembaran kertas CD, sesuai ukuran, lalu susun benih-benih dengan rapi - yaitu disusun agar saat tumbuh nanti tidak bertumbukan akar/batanga dari masing-masing biji. Dalam satu lembar kertas berukuran 20x30 cm bisa diisi 100 benih, 

2. Lipat kertas menjadi 2 sisi berhadapan , lalu gulung kertas seperti terlihat pada gambar. Gambar di bawah ini contoh kertas dengan benih yang telah tumbuh.
contoh yang sudah tumbuh, nomor yang tertera adalah nomor sampel
3. Susun rapi dalam chamber, dan posisi kertas jangan sampai terbalik ya, lipatan kertas di taruh di bawah.
Setelah disusun rapi, terlihat seperti gambar ini
Benih dalam germinator 
Germinator merupakan suatu alat yang khusus digunakan untuk pengujian daya kecambah, alat ini tersuaun atas rak2 chamber, dan di bagian paling bawah ada tempt khusus untuk baki yang di isi air. Prinsipnya chamber ini kedap udara, maka air yang telah di isikan dalam bak akan menguap, dan membasahi kertas CD, sehingga kertas tak perlu lagi di basahi karena sudah memperoleh air dari penguapan.      
Untuk cara yang lebih sederhana, tak perlu pakai germinator juga tidak apa-apa, bisa pakai Baki/nampan, dijaga suhunya yaitu suhu ruangan. Penggunaan Germinator ini biasanya digunakan di instansi untuk sertifikasi, misal BPSB, hal ini bertujuan agar penghitungan lebih akurat.

4. Setelah benih tumbuh akar dan daunnya, minimal 5 hari, benih dapat dikeluarkan dan diamayi pertumbuhannya. Hal ini dapat kita lihat seperti pada gambar di bawah
umur 5 hari
benih umur 9 hari.

Nahh kenapa pengujian daya kecambah dengan metode ini  saya sampaikan, karena sewaktu Praktikum dulu,  saya merasa masih kurang rapi pengerjaan, dan benih tidak ditata sedemikian rupa. sehingga membuat hasil penghitungan bisa jadi tidak akurat. 
Dan masalahnya, justru kebiasaan itu terbawa sampai sekarang .. dikantor saat aku diminta melakukan uji daya kecambah, 
Contoh pengerjaan yang amat sangat tidak rapi

Yang gambar di atas jangan ditiru yaah.. malu gue. wkwkw,, itu selain tumpang tindih, dan susah dihitung, juga kurang rapi dilihat. Walaupun sih menurutku artistik malah, hehehe.

Selain itu, penyusunan yang kurang rapi juga bisa membuat benih harus berebut nutrisi, jadi periode germinasi tidak berbarengan khannn :3.

Ohh iya, jika sekiranya sampai hari ke 5 benih belum berkecambah, bisa di bantu dengan KNO3 untuk pemecahan dormansinya. Caranya dengan membuat larutan KNO3 30%, yaitu melarutkan 30 gram KNO3 dalam satu liter air. 
Biar hemat nih bisa aja kita pakai 3gram yang dilarutkan dalam 100 ml air. Larutan ini sudah cukup banget untuk pemecahan dormansi 400 biji padi.
Setelah larutan dibuat, biji yang akan dicambahkan direndam dahulu selama semalam dalam larutan KNO3 tadi, lalu paginya biji di angkat, di tiriskan kemudian dicuci dulu dengan air, barulah biji-biji mulai ditata di kertas CD yang tadi.

Selain padi, bisa juga diterapkan untuk kedelai, cabai, tomat, dll lah, yang biasa digunakan praktikum.

benih kedele


Germinator, kedelai, pakai nampan, bisa ditaruh di r

Kunjungan - Fieldtrip

KUNJUNGAN – FIELD TRIP

My- First - backdrop project. how??

Selamat memasuki bulan Oktober, semoga menjadi bulan yang indah dan penuh petualangan.

Day#1 Oktober ini diawali bulan ini dengan Fieldtrip/ Kunjungan lapang pada kegiatan Mandiri Benih. Kunjungan ini di ikuti oleh 23 peserta Calon Penangkar Benih yang tergabung dalam KWT “Ngudi Rukun”, beberapa tim Penyuluh Pertanian Gunung Kidul, serta TIM BPTP sebagai panitia. Beruntung sekali Kanjeng papi mengajak ikut Kunjungan, untuk menambah ilmu kata beliau..

Kunjungan #1 BPSB (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih)

Balai Pengawasan Sertifikasi Benih ini berada di bawah Dinas Provinsi DIY.
Judulnya aja sertifikasi,  jadi disini kita-khususnya para calon penangkar belajar tentang bagaimanakah proses benih itu sampai bisa mendapatkan sertifikat benih.

Untuk mendapatkan sertifikat benih, harus melalui proses yang puanjaang, yaitu adanya pengawasan, terdiri dari pengawasan lapang dan pengawasan Laboratorium. Pengawasaan Lapang dimulai dari semenjak benih disebar (persemaian), sampe fase pasca panen (meliputi pengujian : Uji Pendahuluan, Fase Vegetatif, Fase pembungaan, Fase malai, Fase panen dan pasca panen). Setelah benih dipanen, maka kualitas benih harus tetap dijaga karena proses sertifikasi belum berhenti sampai disana. Akan berlanjut pada pengujian lab, maka penanganan pasaca panen  mulai dari penjemuran, penyimpanan, dan pengemasan harus dilakukan dengan benar.

Setelah benih disimpan dalam kemasan karung2, maka langkash selanjutnya adalah mengajukan pemeriksaan laboratorium ke BPSB. Petugas sertifikasi akan mengambil sampel calon benih secara acak. Sampel kemudian akan dibawa ke BPSB untuk diuji Laboratorium. 
Nahh dikantor BPSB ini laah, yang bisa dibilang ilmu Biologi ngenaa banget-.
Uji kemurnian benih
Disini benih akan diuji kemurnian genetiknya, uji kadar air, dan uji daya kecambahnya, kurang lebih waktunya 5-14 hari. Baru lah setelah itu sertifikat benih bisa keluar dan benih siap untuk didistribusikan.
Berikut ini gambar2 contoh pengujian calon benihnya.
Grender benih-
pasca oven

Uji kadar air
Uji daya kecambah

Kunjungan #2 Balai Benih Pembantu (BBP) Barongan

Nahh kunjungan kedua ini BBP – berada di bawah Dinas Pertanian Bantul, jadi letaknya agak jauh- dari kota. Suasana panas dan terik tak menyurutkan niat peserta untuk belajar, semangaaattt :D 

Antusias peserta

Di BBP ini lebih ke proses lapangnya, yaitu penangan benih😁😁 pasca panen sampai di sertifikasi. BBP barongan memiliki lahan yang luas, untuk penjemuran padi. Dan disini kita belajar tentang proses pasca panen padi, mulai dari penggilingan-penjemuran-pengepakan-pengemasan sampai pemberian sertifikat lulus Uji.

BBP ini memang menjadi percontohan penangkar benih yang ideal, calon oenangkar dapat belajar tentang penanganan benih pasca panen sampai metode penyimpanan benih disini.  
Sewaktu kunjungan kesini, ehh kita barengan sama temen-temen??? Adek-adek dari SMK SPP- Kutebak kalau gak salah SMK SPP yaitu Sekolah Penyuluh Pertanian.

                                   

Nahh disini padi yang sebegitu banyaknya dijemur selama 3-4 hari tanpa perlu di angkat dari penjemuran. Jadi itu lah mengapa kita belajar kesini, bagaimana caranya pengolaan pasca panen yang efisien dari tenaga dan waktu. Yaa coba dibayangakan lahan seluas 6000 m untuk pejemuran padi kalau harus angkat junjung tentunya akan repot sekali.


Lahan jemur
Sewaktu turun hujan, maka tinggal ditutup dengan terpal-terpal. Nahh kemudian caranya agar tau kadar air yang ideal yaitu dengan mengukur kadar air di waktu pagi hari, sekitar pukul 8, jika kadar air sudah mencapai 11 maka, pada sore harinya, benih padi sudah siap diangkat, dikemas untuk disimpan.


see, gimana susuananya, yang bener kaya gitu untuk keperluan sertifikasi.
Packing


#3 Penangkar benih Padi, SWASTA Bp. Sarjito.

Nahh kunjungan ke tiga ini murni, kita ke pengusaha swasta. Disini lebih banyak diskusi, bagaimana bapak Sarjito awal mula mendirikan usaha nya yang dimulai dari nol, sampai sekarang suksess besaaar. 
Sebenarnya disini kita bisa belajar mulai dari benih di lahan /sawah sampai penanganan pasca panen dan penyimpanan, tapi karena saat itu hari mulai sore, kita hanya diskusi dengan Bp. . Dan sebenarnya ini merupakan penghujung kunjungan, jadi dapat dirangkum perjalanan tadi dari sertifikasi di BPSB, pengelolaan pasca panen di BBP, dan terakhir benih di lapangan, di sini. 

Di tempat bapak Sarjito ini memiliki gudang benih yang luas, dan kunjungan kita kali ini adalah mengelilingi gudang, hehe Gudang di rumah ini cukup untuk menapung seratus ton lebih gabah.. hmm,, tak perlu dibayangkan , liat saja poto nya, gudang gabah pak Sarjito.

 Ilmu nya nambah-nambah lagi pokoknya…

Jadii udah belajar banyak, masih gak tertarik jadi Penangkar?? minimal Juragan benih.. yass??? bangeten :D
Gudang benihh
Kanjeng papi di tengahh itu

berhitung :D



That's the ends.. see you another Trip ----


“Benih itu seperti kyai, jadi benih dari luar daerah lebih laku daripada benih asli daerah” – Budi- BBP Barongan, 2015.